Sepang, KompasOtomotif – Musim balap MotoGP 2014 belum dimulai, tapi para pebalap di kelas open
MotoGP mulai gerah. Hal ini dipicu performa ciamik Aleix Espargaro yang
menunggangi FTR-Yamaha dalam tes resmi pertama di Sirkuit Sepang,
Malaysia, minggu lalu. Catatan waktunya masuk 4 tercepat di bawah
pebalap factory Marquez, Rossi, dan Lorenzo.
Dengan catatan waktu itu, Espargaro meninggalkan jauh pebalap lain di kelas open. Nicky Hayden misalnya, yang tahun ini bergabung di tim Aspar menggunakan Honda RCV1000R production racer,
catatan waktunya terpaut sekitar 1,5 detik dan hanya menduduki pos
ke-13. Beda jauh ini membuat "Kentucy Kid"—julukan Hayden—meradang.”Sangat
keras perjuangan dalam tes pertama. Saya tidak menduga akan seberat
ini, dan saya menginginkan lebih kompetitif. Tim sudah melakukan
improvisasi, terutama pengereman dan kestabilan ketika masuk tikungan.
Tapi kami tetap belum kompetitif,” teriak Hayden.Pernyataan
itu bukan ditujukan pada tim, melainkan HRC yang menyediakan paket
mesin versi produksi untuk kelas open. Tak hanya Hayden, rekan setimnya
Hiroshi Aoyama juga melayangkan nada protes. Scott Reding, yang tahun
ini naik kelas dengan bergabung tim Go&Fun Honda Gresini pun sama!
Bukan Mesin ”Factory”Vice
President HRC, Shuhei Nakamoto merespon. Dikatakan, Honda tidak mudah
dikendalikan, dan kadang membutuhkan waktu penyesuaian hingga setahun,
contohnya Stefan Bradl dari tim LCR. Dia juga menegaskan filosofi
berbeda yang diambil Honda dan Yamaha untuk menyediakan mesin kelas open.”Saya
tidak tahu detail, tapi sepertinya mesin Yamaha (M1) di kelas open
adalah mesin kelas factory tahun lalu. Dan ini memang diperbolehkan.
Pendekatan kami berbeda, dengan mengembangkan mesin baru. Kalau Honda
mengobral mesin kelas factory tahun lalu plus paket ECU, statusnya hanya
sewa, bukan dibeli, karena sangat confidential,” tegas Nakamoto.Jawaban
Nakamoto pun kembali direspons Hayden. ”Tentu kami harus menyesuaikan
diri, seperti ketika saya di Ducati. Tapi tidak butuh setahun untuk
hanya mengingat bagaimana membuka gas di trek lurus,” sindirnya.Keluhan
umum yang dijelaskan Hayden, lemahnya tenaga di gigi 4 ke atas. Lalu,
ketika rpm turun dan melalui tikungan lambat, mesin terasa ngos-ngosan.
”Saya tahu kalau diadu mesinnya saja tidak mungkin sampai dua detik
(beda dengan pebalap atas), jadi saya memang harus melakukan bagian
tugas saya, lalu duduk bersama HRC untuk bicara,” papar Hayden.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Perang Dingin Honda dan Pebalap MotoGP Kelas ”Open”"
Posting Komentar